Apa yang terjadi ada logam setelah mendidih? Saya pikir tidak ada gas logam…, apakah logam akan tetap berbentuk cair?
Ditulis oleh Wahyudi pada 25-07-2010
Jawaban:
Logam dapat membentuk gas (uap). Contoh yang sering ditemui adalah uap raksa dalam lamu fluoresen (raksa adalah logam).
Namun,
sifat logam padat/cair sangatlah berbeda dari logam gas. Sebagai
contoh, raksa menghantarkan listrik dengan baik, tapi uap raksa tidak
dapat menghantarkan listrik (tidak memiliki sifat logam yang ini). Jika
gas raksa dapat menghantarkan listrik, maka diubutuhkan tegangan tinggi
untuk membuatnya berhenti menyala.
Secara umum, unsur logam juga
memiliki bentuk padat, cair dan gas. Bentuk cair dan gas biasa disebut
logam, sedangkan keadaan gas biasa disebut non logam. Karena atom-atom
sangat berdekatan antara satu dan lainnya dalam bentuk cair dan padat,
orbital elektron saling tumpang tindih antara satu dan lainnya sehingga
elektron mudah berpindah antara atom. Jadi, bentuk padat dan cair
memiliki sifat logam seperti daya hantar tinggi untuk panas dan listrik
dan sifat berkilau. Di sisi yang lain, atom-atom dalam keadaan gas
sangatlah berjauhan sehingga tidak ada tumpang tindih antara orbital
elektron. Elektron tidak daat berpindah di antara atom lagi. Jadi
keadaan gas bersifat nonlogam.
Ada pula sedikit informasi mengenai
penelitian di universitas. Sebagaimana yang saya sebutkan di atas,
transisi dari logam ke non logam dan perubahan dari cair ke gas biasanya
dapat terjadi ada waktu yang sama. Namun, sangat diragukan apakah
perubahan ini terjadi ketika mendekati titik kritis cair-gas.
Landau, seorang ahli fisika Soviet terkenal, juga menemui permasalahan ini.
Source : http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/dapatkah-logam-berubah-menjadi-gasuap/